Hutan Bawah Laut
Penyelam dari Weeks Bay Foundation, Amerika Serikat, berhasil menemukan hutan yang terkubur di bawah laut, tepatnya di lepas pantai Alabama, AS.
Hutan yang berisi pohon baldcypress diperkirakan berumur 50.000 tahun. Meskipun tenggelam di bawah laut, tapi pohon-pohon baldcypress masih dilindungi oleh lingkungan yang memiliki oksigen.
"Hutan itu berisi pohon-pohon yang masih terawat. Bahkan, ketika pohon itu ditebang, kami masih mencium bau getah pohon baldcypress," kata Ben Raines, Direktur Eksekutif Weeks Bay Foundation, seperti dilansir Live Science, Kamis 11 Juli 2013.
Raines menuturkan, penemuan itu berawal ketika terjadi Badai Katrina pada tahun 2005 lalu. Seorang temannya memperoleh informasi dari nelayan lokal yang menemukan situs mencurigakan di bawah laut.
"Tapi, teman saya merahasiakan lokasi dari situs mencurigakan itu selama bertahun-tahun. Kemudian baru pada tahun 2012, teman saya memberitahu posisi situs itu," Raines mengisahkan.
"Setelah mendapatkan informasi, saya langsung melakukan eksplorasi dan penyelaman. Ternyata benar, saya menemukan hutan berisi pohon baldcypress dalam kondisi sangat bersih," lanjut Raines.
Dia juga mengatakan, hutan purba itu tampak seperti terumbu karang buatan bagi ikan, udang, dan makhluk lainnya.
"Ini seperti di dalam dunia dongeng. Di dalam laut ada pohon-pohon besar dan akarnya menjalar ke mana-mana," ungkap Raines.
Anda bisa menyaksikan videonya melalui tautan ini.
Penelitian lanjutan
Saat ini, Raines mempersilakan para peneliti lain untuk mempelajari terbentuknya hutan di bawah laut.
Peneliti yang sangat tertarik untuk meneliti hutan purba itu adalah Hibah Harle, dendrochronologist—seseorang yang mempelajari lingkungan pohon—dari University of Southern Mississippi, AS, dan Kristine DeLong, ahli geografi dari Louisiana State University, AS.
"Dari hasil sampel isotop karbon pohon itu menunjukkan bahwa umurnya sekitar 52.000 tahun," kata Harley.
Sampai sekarang, Harley dan DeLong masih meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana lingkungan hutan bisa terbentuk di dalam laut.
"Kami memperkirakan penelitian ini akan selesai dalam dua tahun lagi, karena memerlukan ketelitian yang tinggi," ujar Harley.
Komentar
Posting Komentar