MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)


Pendahuluan
Peningkatan pemahaman komputer oleh pemakai mudahnya pemakai memperoleh hardware dan software memberikan kesadaran terhadap perusahaan bahwa memang dibutuhkan sistem komputerisasi. Sebagai contoh dua pemakai dalam area yang berbeda ingin mengembangkan sistem secara serentak untuk menyiapkan laporan yang sama, atau mereka masing-masing membeli paket software yang sama. Maka, sebaiknya manajemen puncak dari perusahaan tersebut menetapkan penggunaan komputerisasi dalam organisasinya, yang akan berguna untuk mengetahui pencitptaan sumber informasi dan pengelolaanya. Perencanaan formal untuk manajemen informasi ini disebut Information Reseurces management (IRM) atau manajemen sumber informasi.
IRM adalah kebijaksanaan yang bersifat formal terhadap manajemen sumber informasi, dan akan menjadikankeadaan yang dinamis dan bahkan kondisi yang lebih baik dalam penggunaan komputer










Tinjauan Pustaka
Manajemen Sumber Daya Informasi Amerika ilmuwan Horton (FWHorton) dan Marchand (DAMarchand), yang adalah pendiri teori IRM, para peneliti dan praktisi yang paling berwibawa. IRM risalah mereka tentang banyak hal utamanya adalah:
(1) Sumber Daya Informasi (InformationResources) dan manusia, material, keuangan dan sumber daya alam sebagai sumber daya penting untuk semua bisnis, jadi harus sumber daya lain seperti manajemen, sumber daya manajemen informasi. IRM adalah bagian penting dari manajemen perusahaan, manajemen perusahaan harus disertakan dalam anggaran.
(2) IRM, termasuk manajemen data sumber daya dan manajemen informasi pengolahan. Yang pertama menekankan kontrol data, yang berkaitan dengan manajemen perusahaan dalam kondisi tertentu, bagaimana untuk mendapatkan dan memproses informasi, dan menekankan pentingnya sumber daya informasi perusahaan.
(3) IRM adalah fungsi manajemen baru perusahaan untuk menghasilkan fungsi baru ini dimotivasi oleh perkembangan informasi dan dokumentasi, dan teratur pada semua tingkat manajemen untuk memperoleh informasi dan memproses informasi dengan cepat dan mudah kebutuhan mendesak.
(4) tujuan IRM adalah untuk meningkatkan kondisi dinamis dan statis berhubungan dengan informasi internal dan eksternal kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas manajemen. mengejar IRM dari "3E" - Efisien, Efektif dan ekonomis, yang efisien, efektif dan ekonomi; "3E" dekat hubungan antara kendala bersama.
(5) tahap pengembangan IRM's. 20 abad 90an, IRM dapat dibagi ke dalam perkembangan fisik kendali, manajemen teknologi otomatis, manajemen sumber daya informasi dan pengetahuan manajemen dalam empat tahap. Setiap tahap perkembangan, dapat menjadi kekuatan pendorong, tujuan strategis, teknologi dasar, manajemen, status organisasi dan faktor-faktor lainnya dibandingkan.
Beberapa ahli di Cina IRM juga melakukan tindak lanjut studi, Profesor Ma Feicheng bahwa: Manajemen Sumber Daya Informasi (Information Resources Management, IRM) adalah abad ke-20, 70, 80an awal di negara-negara maju Barat (pertama di Amerika Serikat), peningkatan disiplin baru. Meskipun para peneliti dari berbagai bidang manajemen informasi sumber daya memiliki pemahaman dan interpretasi yang berbeda, tetapi inti dari semua informasi sebagai sumber penting, yang perencanaan, anggaran, organisasi, koordinasi, pengendalian dan pengembangan, dalam rangka mencapai paling efektif.
Profesor Gao Fuxian bahwa: informasi manajemen sumber daya perusahaan, adalah dalam produksi dan kegiatan usaha generasi informasi, akuisisi, pengolahan, penyimpanan, transmisi dan penggunaan manajemen yang komprehensif.
Tipe-tipe dari sumber informasi :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.
Informasi sebagai sumber strategis bahwa informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Jika sebuah perusahaan menerapkan IRM, maka harus ada tiga unsur utama, yaitu:
1. Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan dan ia diberi titel Chief Information Officer (CIO) atau kepala bagian informasi.
2. CIO turut ambil bagian dengan eksekutif lain dalam menyusunan rencana jangka panjang untuk organisasi.
3. Salah satu rencana jangka panjang tersebut harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal (mikrokomputer), dengan penggunaan komputer remote dari terminal, penggunaan kompurisasi terpusat.
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
·          Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
·         Informasi yang menerangkan penggunaan produk
·         Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Keuntungan kompetitif dicapai apabila :
·         Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
·         Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
·         Pentingnya efisiensi operasi internal
IOS (Interorganizational Information System):
·         IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
·         IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.
CIO (Chief Information Officer) adalah Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif. Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM. Tugas CIO :
·         Mempelajari bisnis & teknologinya
·         Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
·         Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
·         Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
·         Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.
SPIR ( Strategic Planning for Information Resources) adalah Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.
Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan.
Perencanaan yang digunakan Top Down. Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan. Pendekatan-pendekatan Top Down :
1.BSP IBM (Business System Planning): Pendekatan studi total
      Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem
      diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. CSF (Critical Success Factor): Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan kegagalan
3. Transformasi susunan strategis:
> Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi     perencanaan sistem.
>  Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM/IRM dinamakan proses perencanaan strategi SIM atau IRM.
A. Berbagai Pandangan Tentang IRM
-          IRM SEPERTI HALNYA MANAJEMEN INFORMASI SUMBER
Informasi adalah salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola seperti halnyasumber-sumber lain. Informasi adalah sumber konseptual yang maa menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh manajer. Jika skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer dapat memonitor sumber-sumber fisik dengan menggunakan informasi yang menggambarkan atau mewakili sumber-sumber tersebut.
Kritik terhadap pandangan IRM ini muncul. Alasannya adalah bahw dengan pandangan seperti itu, maka pengukuran nilai informasi menjadi sulit. Dan adanya kenyataan bahwa informasi bersifat konseptual bukan fisik.
-          IRM MERUPAKAN CARA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SISTEM INFORMASI
Dari pada mengandalkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh maajemen puncak, yang berlaku untuk seluruh organisasi, sebaiknya perhatian harus ditunjukan kepada tingkat bawah, dimana sistem dikembangkan. Pandangan ini menganggap IRM sebagai metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan system yang dapat menghaslkan informasi berkualitas.
Dasar dari pandangan ini adalah adanya keyakinan bahwa tugas-tugas pengelolaan semua informasi dalam perusahaan begitu banyak bila hanya dilakukan, yaitu dengan menerapkan satu sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh organisasi. Kita telah mengetahui bahwa usaha-usaha awal tersebut umumnya gagal dan mendorong diketemukannya DSS.
Walaupun argumen bahwa kebijaksanaan yang dibuat sendiri tidak akan cukup adalah benar, namun kelemahan utama dari pandangan ini adalah bahwa ia mengabaikan perlunya control terpusat dan control yang terkoordinasi.

-          IRM SEBAGAI MANAJEMEN SUMBER KOMPUTERISASI
Karena sulit untuk mengukur nilai informasi, maka perhatian diarahkan kepada sumber-sumber yang menghasilkan informasi. Asumsi dasarnya adalah bahwa jika perusahaan mengelola komputernya, databasenya, spesialis informasinya, dan sebagainya, berarti ia mengelola informasinya.
Kritik terhadap pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan dapat dikelabui untuk percaya bahwa informasinya telah dikelola, dimana pada kenyataannya pada waktu itu ia tidak dikelola.Perusahaan tidak boleh terlalu terlibat dalam manajemen sumber, yang hal ini akan menghilangkan pandangan mengenai komoditi yang dihasilkan oleh sumber tersebut yaitu informasi.

B. Informasi Sebagai Sumber Strategi
Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Caranya : dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa
meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
Arus informasi antara perusahaan dan pelanggan :
> Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
> Informasi yang menerangkan penggunaan produk
> Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memelihara operasi yang menghasilkan keuntungan, sehingga ia dapat terus memberikan produk dan pelayanan (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Perusahaan harus menjalankan tujuannya tersebut dalam kendala yang diakibatkan oleh lingkungan walaupun semua elemen dapat mengakibatkan terjadinya kendala, namun yang paling kelihatan adalah yang datangnya dari pesaing. Pesaing secara aktif berusaha untuk menyaingi keberhasilan perusahaan tersebut.


C. Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi
      Jika informasi akan digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan kompetitif
maka penggunaannya harus direncanakan. Lebih dari itu perencanaan tersebut harus
dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangka panjang. Aktifitas perencanaan
yang menindentifikasikan sumber-sumber informasi yang akan diperlukan pada masa yang
akan datangdan cara penggunaannya dinamakan SPIR (Strategic Planning for Information
Resources). Gagasan utama yang mendasari SPIR ini adalah adanya hubungan antara tujuan
perusahaan secar keseluruhan dengan rencananya untuk sumber-sumber informasinya.
Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
      Berdasarkan survey selama tahun delapan puluhan mengungkapkan bahwa SPIR adalah hal
yang paling kaitannya dengan penggunaan computer dalam bisnis. Namun demikian
manajemen belum menyadari aka pentingnya SPIR ini. Kesadaran tersebut berkembang
secara bertahap. William R. King Professor pada Univercity of Pittsburgh menetapkan tiga
tahapan ini yaitu pra-perencanaan IS strategis, era SPIR awal dan era SPIR modern.
Jika informasi akan digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan kompetitif maka penggunaannya harus direncanakan. lebih dari itu perencanaan tersebut harus dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangka panjang. aktifitas perencanaan yang menidentifikasikan sumber-sumber informasi yang akan yang akan diperlukan pada masa yang akan datang dan cara penggunaannya dinamakan spir (strategic planning for information resources). gagasan utama yang mendasari spir ini adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan rencana  untuk sumber-sumber informasinya. sumber-sumber informasi harus digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan survey selama tahun delapan puluhan mengungkapkan bahwa spir adalah hal yang paling penting kaitannya dengan penggunaan komputer dalam bisnis. namun demikian manajemen belum menyadari akan pentingnya spir ini. kesadaran tersebut berkembang secara bertahap. Gagasan utama dari spir adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan. perencanaan yang digunakan top down:
1.      BSP IBM (business system planning)merupakan pendekatan studi total, setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.
2.      CSF (critical success factor), merupakan perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan kegagalan
3.      Transformasi susunan strategis, merupakan misi, tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem.
proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM

D. Manajemen dan Strategi End User Computing
       Bila CIO mempunyai pengaruh, sumber-sumber informasi perusahaan juga akan mengalamiperubahan. Selama beberapa tahun, trend opersi pelayanan informasi terpusat telah berubahmenjadi trend pendistribusian sumber-sumber komputerisasi keseluruhan perusahaan,terutama dalam bentuk mikrokomputer.
Sebagian besar dari peralatan yang didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian yang tidak
mempunyai pemahaman komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi dri pemakain ini terdiri
atas software tertulis yang telah dibuat oleh bagian unit pelayanan informasi atau diperoleh
dari sumber-sumber luar. Namun demikian, ada juga pemakai yang hanya menggunakan
komputer. Mereka ini juga mendisain dan mengimplementasikan aplikasinya sendiri.
Sekarang perusahaan dihadapkan pada tantangan untuh mengolah sumber-sumber informasi
yang tersebar tersebut dalam bagian ini kita akan meneliti gejala-gejalanya dan mencari
beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar ia dapat mencapai tingkat kontrol
yang diharapkan.
Sekarang perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengolah sumber-sumber informasi yang tersebar tersebut . Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis yaitu:
1.      End-User Non-Pemrograman, merupakan Pemakai (user) hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. User ini berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan bantuan teknis.
2.      User Tingkatan Perintah, yaitu Pemakai (user) yang menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, selain itu juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.
3.      Progemmer End-User, yaitu pemakaian (user) yang  dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.
4.      Personel Pendukung Fungsional, merupakn Pemakai yang ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Dan mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.
5.      Personel Pendukung Komputerisasi End-User, yaitu Spesialis informasi yang ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
6.      Programmer DP, merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.
Kita telah mnggunakan istilah end-user computing untuk menjelaskan pengembangan sistem berdasarkan komputer oleh orang yang mengunakan output dari sistem tersebut. Penekanannya adalah pada pengembangan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Suzanna Rivard dari Ecole des Hautes etudes Commerciales, Montreal dan Sid L. Huff dari University of Western Ontario, dalam study mereka terhadap 272 end-user. Mereka membatasi klasifikasi mereka terhadap tiga kategoti tengah yang dikemukakan oleh Rockart dan Flannery:
·         User tingatan perintah
·         Pemrograman end-user
·         Personel pendukung fungsional
KESIMPULAN
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber
organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti
sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen. Bila
konsep manajemen sumber informasi ini diterapkan, maka akan mendapatkan beberapa
keuntungan kompetitif, diantaranya :
>  Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
>  Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
>  Pentingnya efisiensi operasi internal
Referensi
viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16482/12_Manajemen+Sumber+Informasi.pdf Manajemen Sumber Informasi
yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5663/irm2.doc IRM adalah
parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13807/Pengenalan++IRM.doc IRM adalah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upacara Adat Istiadat dan Pernikahan Masyarakat Minahasa

Karakteristik Pengembangan Organisasi

Siklus Perputaran Uang di Indonesia