helm ber-GPS
Sistem navigasi GPS yang terhubung via bluetooth ke layar untuk sepeda motor sudah ada. Apakan dalam benak anda pernah berpikir memiliki helm yang bisa “bicara” layaknya dalam film-film seperti ironman, dll? Sebentar lagi helm seperti itu nampaknya akan segera hadir.
LiveMap, salah satu perusahaan produsen alat navigasi dari Rusia saat ini telah mengembangkan teknologi tersebut. Helm tersebut dilengkapi kaca berteknologi tinggi yang bisa menampilkan gambar penuh warna dan transparan, sehingga tidak mengganggu pandangan pada saat berkendara.
LiveMap, salah satu perusahaan produsen alat navigasi dari Rusia saat ini telah mengembangkan teknologi tersebut. Helm tersebut dilengkapi kaca berteknologi tinggi yang bisa menampilkan gambar penuh warna dan transparan, sehingga tidak mengganggu pandangan pada saat berkendara.
Sumber listrik helm tersebut menggunakan dua baterai 3.000 mAh akan menjaga performa GPS tetap menyala sepanjang perjalanan. Helm juga akan dilengkapi mikrofon dan earphone untuk menerima dan mengirim perintah suara tanpa menggunakan tangan. Sensor cahaya juga diletakkan di atas helm untuk mendeteksi cahaya pantulan dari proyektor sesuai kondisi sinar matahari atau di malam hari.
Selain itu, masih ada sensor gravitasi, giroskop dan kompas digital untuk disesuaikan dengan goyangan badan ketika menikung. Bisa saja teknologi ini juga dipakai untuk pebalap yang membutuhkan data waktu paling akurat dari lap ke lap.
Selain itu, masih ada sensor gravitasi, giroskop dan kompas digital untuk disesuaikan dengan goyangan badan ketika menikung. Bisa saja teknologi ini juga dipakai untuk pebalap yang membutuhkan data waktu paling akurat dari lap ke lap.
LiveMap tidak akan menggunakan sistem Android atau pun iOS, namun justru mengembangkan sistem operasi sendiri guna menjaga biker agar tetap fokus dan tidak terganggu hal-hal lain seperti video, browsing, dan lain-lain yang bisa membahayakan perjalanan.
Saat ini, pengembangan terkendala dana. Karena itulah, LiveMap kini sedang mengumpulkan dana dari umum. Mereka butuh sekitar 150.000 dolar AS (1,4-an miliar) agar proyek itu terlaksana. Penggalangan dana berakhir pada 11 Juli mendatang di linkini.
Komentar
Posting Komentar